Ancaman Kolektivisme


Downlaod disini
Friedrich A. Hayek
Jakarta: Freedom Institute, 2011

Kalau dilihat secara post-factum, sejarah kelihatannya berjalan sendiri dengan begitu mudah dan terang benderang. Tetapoi di Eropa, saat Friedrich A. Hayek menerbitkan The Road to Serfdom, ia lebih dianggap sebagai kaum pinggiran yang berusaha membendung arus deras perubahan. Dibutuhkan hampir tiga decade sebelum Hayek, bersama tokoh-tokoh lainnya seperti Milton Friedman, pada akhirnya mulai mencuri perhatian publik dan kemudian, dengan munculnya Margaret Thatcher di Inggris dan Ronald Reagan di Amerika Serikat dianggap sebagai kaum visioner yang mengubah sejarah.

Kalau sekarang kita membaca kembali karya-karya Hayek tidak berarti bahwa kita bersikap romantis terhadap sejarah yang tidak mungkin lagi berulang. Pandangan Hayek terhadap kebebasan dan kaitannya dengan sistem ekonomi dan sistem politik masih terus relevan dan perlu kita pelajari. Hayek tidak melihat sistem ekonomi, politik, hukum dan perilaku alamiah manusia sebagai kotak-kotak yang terpisah. Ia marangkai semua itu dalam sebuah pandangan yang menyeluruh dan mengaitkannya dengan satu hal yang menjadi tolak pemikiran, yaitu kebebasan manusai.

Rizal Mallarangeng
Pengantar
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Posting Komentar